Wednesday, September 19, 2007

Profil BUMN Migas Thailand (PTT)

Sekilas Mengenai Perusahaan Migas Thailand (The Petroleum Authority of Thailand/PTT)


Visi dan Misi
The Petroleum Authority of Thailand (PTT) bukan sekedar perusahaan minyak nasional namun juga menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya dalam bisnis perminyakan.
Tujuan utama PTT adalah melayani sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Thailand dalam menerapkan kebijakan energi nasional bagi kepentingan terbaik negeri tersebut. Aktivitas perminyakan PTT sangat terintegrasi dari mulai eksplorasi, produksi, logistik, transportasi, pengilangan, distribusi, penyimpanan dan industri perminyakan terkait lainnya.


Eksplorasi dan Produksi
Aktivitas eksplorasi dan produksi dilakukan sepenuhnya oleh anak perusahaan PTT yang bernama PTT Exploration and Production Public Co, Ltd yang terlibat dalam sejumlah joint venture seperti memiliki saham 25% dalam proyek S1 bersama Thai Shell Exploration and Production Co, Ltd yang minyaknya ditemukan di lapangan Sirikit. Lapangan tersebut mampu menghasilkan minyak sebanyak 22.655 bph, gas alam 42,6 juta kaki kubik/hari dan LPG sebanyak 247 ton/hari.


Pengilangan
PTT merupakan pemegang saham utama di dua perusahaan kilang yaitu Thai Oil Co, Ltd dan Bangchak Petroleum Public Co, Ltd yang mampu memasok minyak secara konsisten. Untuk memenuhi permintaan produk BBM yang terus tumbuh, pemerintah Thailand pada tahun 1990 memberikan ijin pembangunan dua kilang tambahan yang bernama Rayong Refinery Co, Ltd berkapasitas 145.000 bph dan Star Petroleum Refining Co, Ltd berkapasitas 130.000 bph. PTT menguasai 36% saham pada masing-masing perusahaan kilang tersebut. Kilang baru lainnya juga akan beroperasi paada tahun 1995 dan 1996.


Pemasaran
Melalui lebih dari 1000 SPBUnya di seluruh negeri, produk BBM PTT mampu menjangkau konsumennya. Keberadaan produk BBM PTT dalam pasar minyak telah menjadi mekanisme Negara untuk memastikan harga secara fair dan masuk akal setelah dilakukannya system deregulasi pada tahun 1991. Lebih jauh lagi, PTT mampu meningkatkan kualitas produk BBMnya menjadi ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran udara akibat tingginya konsumsi BBM. Kemampuan PTT untuk memperkenalkan produk gasolin rendah timbal, minyak diesel rendah sulfur, pelumas 2T rendah efek asap dan produk lainnya menginspirasi perusahaan lain untuk mengikuti.

Di level internasional, PTT telah masuk dalam pasar minyak yang membaur dengan negara tetangga terutama kawasan Indocina. Kontrak operasi bersama PTT dengan Statoil, Norwegia merupakan langkah penting PTT menuju ekspansi pasar luar negeri. Pendirian kantor perwakilan PTT di Singapura tahun 1989 merupakan langkah pembuka perusahaan minyak Thailand ini dalam memasuki perdagangan minyak internasional.


Pengembangan Gas Alam
Akhir tahun 1981, gas alam pertama diproduksi dari lapangan gas Erawan milik Unocal Thailand Ltd dengan kapasitas mencapai 130 juta kaki kubik/hari. Hal ini menandai era baru sumber daya energi Tahiland. Produk BBM yang dipakai konsumsi dalam negeri mencapai 30% dimana 80% berupa gas dan sisanya berbentuk minyak mentah dan kondensat. Selama tahap awal produksi, gas alam dikirimkan melalui jaringan pipa untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan pabrik semen sebagai pengganti bahan bakar minyak. Setelah gas alam ditemukan di Thailand yang mengandung sejumlah komponen hidrokarbon bernilai dan bisa dipisahkan sebagai bahan baku industri petrokimia maka berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan nilainya. Untuk merealisasikannya maka dibangun Pabrik Pemisahan Gas pertama pada tahun 1984. Disebabkan tingginya permintaan LPG maka dibangunlah Pabrik Gas kedua berkapasitas 250 juta kaki kubik/hari pada tahun 1991.
PTT pun mengambil tanggung jawab dalam hal investasi pembangunan jaringan pipa darat dan lepas pantai sepanjang 807 km untuk mengirimkan gas alam dari lapangan di Teluk Thailand. Salah satu proyek jaringan pipa yang dilakukan oleh PTT adalah pembangunan jaringan pipa dari lapangan Bangkok di Teluk Thailand menuju lapangan Erawan dan dari lapangan Erawan menuju distrik Khanom di provinsi Nakhon Si Thammarat. Jaringan pipa gas lainnya akan dibangun dari lapangan Erawan menuju pabrik gas di Rayong dan pembangkit listrik Bangkok Selatan di Samut Prakan guna menjamin keamanan system transmisi gas.


Transportasi
Akibat terlalu padatnya lalu lintas di Bangkok maka kebijakan pengiriman minyak dilakukan melalui jaringan pipa yang sebelumnya dilakukan melalui truk dan kereta api. PTT telah ditunjuk sebagai badan utama pendirian Thai Petroleum Pipeline Co, Ltd untuk membangun jaringan pipa dari kilang di provinsi Chon Buri menuju provinsi Saraburi. Jaringan pipa tersebut telah beroperasi pada tahun 1993.


Industri Petrokimia
Guna memaksimalkan benefit dari pemanfaatan gas alam, the National Petrochemical Complex tahap I telah dikembangkan. Ethana dan propana diambil di pabrik pemisahan gas lalu dipasok ke pabrik olefin milik the National Petrochemical Corporation Ltd dimana PTT menguasai sahamnya sebanyak 49%.


Rencana Investasi
Rencana investasi senilai lebih dari US$3 miliar dalam lima tahun ke depan berisi berbagai proyek perminyakan seperti pengembangan fasilitas penyimpanan dan SPBU milik PTT, pembangunan transmisi gas alam dari Thailand menuju negara tetangga dan sebaliknya. Salah satu proyek investasi terbesar adalah pendirian Pusat Riset dan Pengembangan senilai US$ 40 juta yang akan menjadi pusat riset dan pengembangan minyak pertama di negeri tersebut.

No comments: