Sunday, November 4, 2007

WORLD PETROLEUM MARKET Edisi Awal November 2007

OGJ – 30 Okt 2007
+ Kontrak minyak mentah patokan AS untuk pengiriman Desember mencapai titik tertinggi sebesar US$ 93/barel pada perdagangan tanggal 29 Oktober di pasar New York, hal ini didorong akibat melemahnya dolar dan cuaca buruk (musim badai) yang menyebabkan terhentinya produksi dari Meksiko.
+ Nilai dolar AS turun terhadap Euro sebesar US$ 1.4438 pada tanggal 29 Oktober. Nilai ini merupakan yang terendah sejak 13 negara Eropa mengumumkan penyatuan mata uangnya sejak Januari 1999. Pada saat yang sama Federal Reserve diperkirakan akan memotong lebih lanjut suku bunga overnightnya ketika Komite Pasar Terbuka Federal bertemu tanggal 31 Oktober guna mengevaluasi situasi ekonomi terbaru.
+ BUMN Migas Meksiko Petroleos Mexicanos (Pemex) mengumumkan pada tanggal 28 Oktober bahwa produksi minyaknya sebesar 600.000 bph akan terhenti akibat peristiwa badai di Teluk Meksiko yang merusak 3 pelabuhan ekspor minyak utamanya dan menewaskan 18 orang pekerja minyak negeri itu saat anjungan produksinya tersapu badai sejauh 20 mil lepas pantai Dos Bocas. Meski demikian, harga berjangka minyak mengalami penurunan pada perdagangan 30 Oktober dan Pemex mengumumkan akan mengembalikan jumlah produksinya.
+ Meksiko merupakan eksportir minyak terbesar kedua untuk AS setelah Kanada. Departemen Energi AS mengatakan bahwa impor minyak dari Meksiko mencapai 1,66 juta bph selama 8 bulan pertama 2007.
+ Olivier Jakob, managing director Petromatrix GMBH, Zug, Swiss mengatakan bahwa harga minyak sebesar US$95/barel merupakan level resistan untuk mencapai titik tertinggi berikutnya pada perdagangan Desember nanti yang bisa mencapai US$ 100/barel.
+ Jakob pun mengatakan jika kilang di Cina harus membatasi produksi BBMnya akibat perbedaan yang tinggi antara harga minyak dunia dengan harga jual di dalam negeri. Hal ini menjadikan kilang Cina semakin kecil mendapatkan margin penjualan. Margin kilang di AS pun tidak begitu bagus dan Jakob mengatakan bahwa dirinya tidak akan kaget jika suatu hari nanti kita akan melihat lebih banyak “kegagalan kekuasaan suatu negara energi.”
+ Kontrak bulan Desember untuk minyak US light sweet diperdagangkan saat tengah hari mencapai level tertinggi US$ 93.80/barel dan akhirnya ditutup pada level US$ 93.53/barel pada tanggal 29 Oktober di NYMEX. Sedangkan untuk kontrak Januari mengalami penurunan menjadi US$ 92.63/barel.
+ Di pasar spot AS, minyak West Texas Intermediate harganya naik US$ 1.66 menjadi US$ 93.53/barel.
+ Di bursa NYMEX harga kontrak gas alam untuk November naik 5.1 sen menjadi US$ 7.27/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas naik 31 sen menjadi US$ 6.72/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, harga kontrak minyak Brent Laut Utara naik US$ 1.63 menjadi US$ 90.32/barel sedangkan harga kontrak gas oil untuk November naik US$ 13.25 menjadi US$ 770.25/ton.
+ Harga minyak OPEC Basket-12 untuk tanggal 29 Oktober naik US$ 1.04 menjadi US$ 85.84/barel.


------------

OGJ – 1 Nov 2007
+ Harga berjangka minyak mentah naik melewati level US$ 95/barel pada perdagangan tanggal 31 Oktober dan memberikan sinyal bagi pasar bahwa harga US$ 100/barel bisa terlampaui dalam waktu dekat.
+ Harga kontrak minyak patokan US light sweet untuk Desember ditutup pada harga US$ 94.53/barel kemudian naik kembali pada perdagangan sore hari di NYMEX menjadi US$ 95.28/barel. Naiknya harga ini akibat pejabat Departemen Energi AS mengejutkan pasar dengan apa yang disebut analis sebagai “induk dari semua pengeluaran cadangan” dari penyimpanan minyak komersial di Cushing, Oklahoma yang hal ini kontradiktif dengan perkiraan para trader.
+ Olivier Jakob, managing director Petromatrix GMBH, Zug, Swiss mengatakan bahwa harga minyak US$ 95/barel akan menjadi pintu masuk untuk mencapai US$ 100/barel. Rentang harga perdagangan minyak harian US light sweet yang mencapai US$ 6.36/barel ditambah dengan begitu ekstrimnya volatilitas pasar menjadikan harga US$ 100/barel mungkin bisa dicapai pada akhir minggu ini.
+ Paul Horsnell dari Barclays Capital Inc di London mengatakan bahwa ekspekstasinya terhadap harga minyak patokan US light sweet rata-rata bisa mencapai US$ 90.70/barel pada triwulan keempat tahun ini.
+ Para analis dari Raymond James & Associates Inc yang berada di Houston mengatakan bahwa laporan persediaan minyak Departemen Energi AS kembali mengejutkan pasar untuk kedua kalinya dimana pasar minyak mentah berada pada kondisi backwardation dan tidak ada insentif jika menyimpan minyak. Ditambah dengan terhentinya produksi dari Pemex pada minggu ini akibat badai di Teluk Meksiko menjadikan persediaan minyak mentah AS akan semakin berkurang pada minggu depan.
+ Jacques H. Rousseau dari Back Bay Research LCC, sebuah mitra riset untuk Soleil Securities Corp., mengatakan bahwa melemahnya permintaan produk kilang akan membuat kilang menambah persediaannya ke level yang menguntungkan menuju tahun 2008 meski tekanan terhadap margin kilang tetap ada.
+ Di NYMEX, harga US light sweet untuk pengiriman Januari 2008 naik US$ 3.68 menjadi US$ 93.27/barel pada perdagangan tanggal 31 Oktober.
+ Di pasar spot AS, minyak WTI harganya naik US$ 4.15 menjadi US$ 94.54/barel.
+ Di NYMEX, harga kontrak gas alam untuk Desember naik 30.9 sen menjadi US$ 8.33/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas alam Henry Hub naik 14 sen menjadi US$ 7.16/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, kontrak berjangka minyak Brent Laut Utara untuk Desember naik US$ 3.19 menjadi US$ 90.63/barel. Sedangkan kontrak gas oil untuk November naik US$ 17.75 menjadi US$ 787/ton.


------------

OGJ – 2 Nov 2007
+ Di pasar New York harga kontrak berjangka minyak mengalami penurunan pada tanggal 1 November namun pada perdagangan sesi berikutnya naik menjadi US$ 96.24/barel.
+ Para analis dari Raymond James & Associates Inc di Houston mengatakan bahwa harga minyak akan masih tinggi karena akan memasuki musim dingin yang permintaannya akan melebihi pasokan.
+ Harga kontrak minyak untuk bulan berikutnya terus menguat menuju US$95/barel pada perdagangan sesi awal tanggal 2 November di NYMEX setelah Menlu AS Condoleezza Rice mengatakan kepada para pejabat Turki bahwa pemberontak Kurdi di utara Irak adalah “ancaman bersama” dan iapun mengatakan bahwa AS siap membantu Turki untuk memerangi pemberontak tersebut. Hal ini menjadi kekhawatiran awal mengenai kemungkinan terganggunya produksi dan arus minyak sebagai akibat konflik dengan pemberontak Kurdi sehingga bisa mendorong harga minyak terus naik.
+ Nilai dolar AS mencapai titik terendah terhadap Euro pada tanggal 31 Oktober setelah Komite Pasar Terbuka Federal memotong suku bunga federal sebesar 0,25% menjadi 4,5%. Namun pada tanggal 1 November nilai dolar AS mulai menguat terhadap Euro. Harga minyak biasanya bergerak berlawanan arah terhadap nilai dolar sejak mata uang tersebut mengurangi ketergantungan terhadap kinerja komoditi minyak sebagai jaminan melawan inflasi.
+ Para analis Raymond James mengatakan bahwa persediaan minyak AS berada pada level terendah sejak 2 tahun terakhir namun fundamental masih kuat.
+ Menteri perminyakan Oman menyatakan bahwa seluruh negara produsen minyak terkecuali Arab Saudi sudah mencapai kapasitas penuhnya sehingga kekurangan kapasitas cadangan masih menjadi faktor utama dalam situasi titik tertinggi harga minyak.
+ Di bursa NYMEX pada perdagangan 1 November harga kontrak US light sweet untuk Desember turun US$ 1.04 menjadi US$ 93.49/barel sedangkan untuk Januari juga turun 82 sen menjadi US$92.45/barel.
+ Di pasar spot AS, harga minyak WTI turun US$ 1.05 menjadi US$ 93.49/barel.
+ Di bursa NYMEX, harga kontrak gas alam untuk Desember naik 30.7 sen menjadi US$ 8.64/MMbtu.
+ Sedangkan di pasar spot AS, gas alam di Henry Hub turun sebesar 1.5 sen menjadi US$ 7.15/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, harga kontrak minyak Brent Laut Utara untuk Desember turun 91 sen menjadi US$ 89.72/barel sedangkan gas oil untuk November naik US$ 1 menjadi US$ 788/ton.
+ Harga minyak OPEC Basket-12 naik US$ 2.77 menjadi US$ 87.61/barel pada tanggal 1 November.

No comments: