Sunday, December 9, 2007

WORLD PETROLEUM MARKET 3 – 7 DESEMBER 2007

OGJ – 3 DESEMBER 2007
+ Tanggal 30 November, harga kontrak berjangka minyak turun dibawah US$ 90/barel untuk pertama kalinya di pasar New York ditengah kebingungan apakah OPEC akan menaikkan produksi pada pertemuan 5 Desember nanti ditambah dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi AS yang nantinya akan menurunkan permintaan minyak.
+ Jakob dari Petromatrix GMBH, Zug, Swiss mengatakan bahwa Arab Saudi bisa saja mengejutkan keadaan dengan mendukung penambahan produksi sebesar 500.000 bph pada pertemuan 11 September lalu. Saat itu minyak WTI diperdagangkan antara US$ 75-78/barel. Saat ini minyak WTI telah diperdagangkan antara US$ 95-98/barel dengan level terendah US$ 88.45/barel saat seminggu sebelum pertemuan OPEC.
+ Di NYMEX tanggal 30 November, harga patokan US light sweet kontrak Januari turun US$ 2.30 menjadi US$ 88.71/barel. Sedangkan untuk kontrak Februari turun US$ 2.09 menjadi US$ 88.26/barel.
+ Di pasar spot AS, minyak WTI turun US$ 2.30 menjadi US$ 88.72/barel. Sedangkan harga heating oil kontrak Desember di NYMEX harganya turun 4.75 sen menjadi US$ 2.53/galon.
+ Di NYMEX, kontrak gas alam Januari turun 15 sen menjadi US$ 7.30/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas di Henry Hub turun 9.5 sen menjadi US$ 7.28/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, harga kontrak Januari minyak Brent Laut Utara turun sebesar US$ 1.96 menjadi US$ 88.26/barel. Sedangkan gas oil Desember juga turun US$ 36.50 menjadi 792.75/ton.
+ Harga rata-rata OPEC Basket-12 turun US$ 1.87 menjadi US$ 85.91/barel pada tanggal 30 November.


---------------

OGJ – 4 DESEMBER 2007
+ Naiknya harga minyak secara moderat telah menutup penurunan harga gas alam pada tanggal 3 Desember di pasar New York saat para trader terus berspekulasi atas kemungkinan dinaikkannya jumlah produksi OPEC pada pertemuan Abu Dhabi.
+ “Perdagangan headline” akan terus mendominasi pasar minyak saat dilakukannya pertemuan OPEC, kata Olivier Jakob dari Petromatrix, Swiss.
+ Sikap menentang presiden Iran terhadap rencana kenaikan produksi OPEC terus memicu kenaikan harga minyak pada perdagangan 3 Desember. Namun secara teknis pasar masih dalam tren penurunan, masih berada pada level rata-rata 5 hari perdagangan, hal tersebut dikatakan oleh Olivier Jakob.
+ Saat yang sama, sebuah laporan dikeluarkan pada tanggal 3 Desember yang mewakili suara 16 badan intelijen AS yang mengatakan Iran telah menghentikan program nuklirnya pada tahun 2003 dan belum menjalankannya kembali. Pada kenyataannya, Perkiraan Intelijen Nasional mengatakan bahwa badan intelijen AS tidak mengetahui jika Iran berencana mengembangkan senjata nuklir meskipun tampaknya ada pilihan yang terbuka. Penilaian baru tersebut akan mengurangi premi geopolitik yang muncul pada harga minyak, hal tersebut dikatakan analis dari Raymond James di Houston.
+ Hal tersebut akan membuat Presiden George W Bush semakin berat dalam menekan sanksi yang lebih keras bagi Iran namun yang paling penting adalah ia akan menghilangkan ketakutan pasar atas kemungkinan serangan tersendiri AS atas Iran, Jakob mengatakan. Ketakutan tersebut telah menjadi komponen terpenting dalam premi risiko harga minyak, ia menambahkan.
+ Di NYMEX tanggal 3 Desember, harga kontrak Januari untuk minyak patokan US light sweet naik 60 sen menjadi US$ 89.31/barel. Sedangkan untuk kontrak Februari naik 78 sen menjadi US$ 89.04/barel.
+ Di pasar spot AS, minyak WTI naik 60 sen menjadi US$ 89.32/barel.
+ Di NYMEX, harga kontrak heating oil Januari turun 0.39 sen menjadi US$ 2.51/galon.
+ Di NYMEX, harga kontrak gas alam Januari turun 8.8 sen menjadi US$ 7.21/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas di Henry Hub turun 27.5 sen menjadi US$ 7.01/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, kontrak Januari minyak Brent Laut Utara naik US$ 1.54 menjadi US$ 89.80/barel. “Minyak Brent sekarang diperdagangkan lebih mahal dari WTI untuk pertama kalinya sejak Juli lalu,” kata analis di Raymond James. Sedangkan gas oil untuk Desember turun US$ 10 menjadi US$ 782.75/ton.
+ Harga rata-rata OPEC Basket-12 turun US$ 1.63 menjadi US$ 84.28/barel tanggal 3 Desember.


----------

OGJ – 5 DESEMBER 2007
+ Harga minyak turun tipis pada tanggal 4 Desember saat para trader dipenuhi rasa ingin tahu apakah OPEC akan menaikkan produksi sebesar 500.000 bph pada pertemuan 5 Desember di Abu Dhabi.
+ Umumnya para analis industri memperkirakan tidak akan ada perubahan pada produksi OPEC.
+ Seperti yang sudah diduga, OPEC tidak mengambil tindakan apapun terhadap jumlah produksinya sejak fundamental pasar tidak berubah ditambah persediaan minyak mentah dan produknya berada pada level yang baik.
+ Berlanjutnya fluktuasi harga energi terutama merupakan hasil dari “persepsi ketatnya pasar oleh para pemain, ditambah buruk oleh faktor non fundamental, termasuk didalamnya keterlibatan dana finansial dalam jumlah besar dalam komoditi minyak mentah dan aksi spekulasi di pasar,” hal tersebut dikatakan oleh para pejabat OPEC. Mereka pun menggarisbawahi bahwa ketegangan geopolitik masih mempengaruhi fluktuasi harga.
+ Di NYMEX tanggal 4 Desember, harga kontrak Januari minyak US light sweet turun 99 sen menjadi US$ 88.32/barel. Sedangkan untuk kontrak Februari turun 83 sen menjadi US$ 88.11/barel.
+ Di pasar spot AS, minyak WTI naik 99 sen menjadi US$ 88.33/barel.
+ Di NYMEX, harga kontrak Januari heating oil naik tipis 0.07 sen menjadi US$ 2.51/galon.
+ Di NYMEX, harga kontrak gas alam Januari turun 5.9 sen menjadi US$ 7.16/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas di Henry Hub naik 39.5 sen menjadi US$ 7.40/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, harga minyak Brent Laut Utara untuk Januari turun 27 sen menjadi US$ 89.53/barel. Sedangkan gas oil Desember naik US$ 5 menjadi US$ 787.75/ton.
+ Harga rata-rata minyak OPEC Basket-12 naik US$ 1.05 menjadi US$ 85.33/barel tanggal 4 Desember.

----------

OGJ – 6 DESEMBER 2007
+ Satu-satunya alasan yang masuk akal bagi OPEC untuk menaikkan jumlah produksi adalah jika terdapat bukti tren naik pada harga minyak, hal tersebut dikatakan Paul Horsnell dari Barclays Capital Inc di London.
+ Jakob mengatakan bahwa premi Iranium yang muncul pada harga minyak terus menurun jumlahnya dan mereka masih menunggu adanya berita baik dari negara bagian Bayelsa, Nigeria.
+ EIA melaporkan bahwa persediaan komersial minyak patokan AS turun sebanyak 8 juta barel menjadi 305.2 juta barel pada pekan yang berakhir tanggal 30 November lalu. Persediaan gasolin naik 4 juta baarel menjadi 200,6 juta barel pada periode yang sama. Persediaan bahan bakar distilasi naik 1,4 juta barel menjadi 132,3 juta barel. Impor minyak mentah ke AS turun 980.000 bph menjadi 9,4 juta bph selama pekan tersebut.
+ Di NYMEX tanggal 5 Desember, harga kontrak Januari untuk minyak patokan US light sweet turun 83 sen menjadi US$ 87.49/barel. Sedangkan untuk kontrak Februari turun 82 sen menjadi US$ 87.29/barel.
+ Di pasar spot AS, minyak WTI turun 83 sen menjadi US$ 87.50/barel. Harga heating oil untuk pengiriman bulan yang sama turun 2.25 sen menjadi US$ 2.49/galon.
+ Di NYMEX, harga kontrak gas alam Januari naik 3 sen menjadi US$ 7.19/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas di Henry Hub turun 34 sen menjadi US$ 7.06/MMbtu.
+ EIA melaporkan adanya penarikan gas alam sebanyak 88 miliar kaki kubik dari penyimpanan bawah tanah AS pada pekan yang berakhir tanggal 30 November lalu.
+ Jumlah cadangan gas alam AS saat ini mencapai 3,4 triliun kaki kubik.
+ Di bursa IPE London, kontrak Januari minyak Brent Laut Utara turun US$ 1.04 menjadi US$ 88.49/barel, harga ini masih diatas harga minyak patokan AS untuk bulan yang sama. Dibandingkan WTI, Brent lebih rendah kualitasnya dan harus meng-cover pengiriman trans-Atlantik saat dilakukan arbitrase terhadap WTI dimana AS menjadi pasar impor. Harga kontrak gas oil Desember naik US$ 7.75 menjadi US$ 795.50/ton.
+ Harga rata-rata minyak OPEC Basket-12 naik 17 sen menjadi US$ 85.50/barel pada tanggal 5 Desember.

------------

OGJ – 7 DESEMBER 2007
+ Harga berjangka minyak kembali naik diatas US$ 90/barel pada tanggal 6 Desember setelah pemerintah AS mengeluarkan rencana bantuan pinjaman perumahan yang akan menghapuskan hambatan pertumbuhan ekonomi.
+ Setelah beberapa hari mengalami penurunan, berita bullish di pasar ditambah dengan perdagangan teknis ikut membantu naiknya harga minyak, hal tersebut dikatakan para analis di Raymond James, Houston.
+ Meski demikian, para analis Raymond James memberikan catatan bearish dimana harga bahan bakar di Asia telah naik 66% tahun ini dan menyebabkan pembangkit listrik mengganti bahan bakarnya dari minyak menjadi gas alam.
+ Di NYMEX tanggal 6 Desember, harga kontrak Januari untuk minyak patokan US light sweet naik tajam sebesar US$ 2.74 menjadi US$ 90.23/barel. Sedangkan untuk kontrak Februari naik US$ 2.65 menjadi US$ 89.94/barel.
+ Di pasar spot AS, harga WTI naik US$ 2.74 menjadi US$ 90.24/barel. Sedangkan harga heating oil untuk bulan yang sama naik 5.57 sen menjadi US$ 2.55/galon.
+ Di NYMEX, harga kontrak gas alam Januari naik 14.5 sen menjadi US$ 7.33/MMbtu.
+ Di pasar spot AS, harga gas di Henry Hub naik tajam 23.5 sen menjadi US$ 7.30/MMbtu.
+ Di bursa IPE London, harga kontrak minyak Brent Laut Utara Januari naik US$ 1.69 menjadi US$ 90.18/barel. Sedangkan kontrak gas oil Desember turun US$ 8 menjadi US$ 787.50/ton.
+ Harga rata-rata minyak OPEC Basket-12 turun US$ 1.02 menjadi US$ 84.48/barel tanggal 6 Desember.

No comments: